Nagarakasih (HUMAS Kota Tasikmalaya)
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Kota Tasikmalaya sukses menggelar Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5RA) dengan tema "Suara Demokrasi". Acara puncak dari proyek ini adalah pelaksanaan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS periode 2025-2026, yang berlangsung meriah dan demokratis, jumat (7/2).
Seluruh siswa MTsN 3 Kota Tasikmalaya terlibat aktif dalam kegiatan ini. Mereka tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga berperan sebagai panitia pemilihan, saksi, dan tim sukses calon. Proses pemilihan dilakukan secara serius dan mengikuti prosedur pemilihan umum yang sebenarnya, mulai dari pendaftaran calon, kampanye, hingga pemungutan suara.
"Kegiatan ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi siswa," ujar Henhen Humas MTsN 3 Kota Tasikmalaya. "Mereka belajar bagaimana cara memilih pemimpin yang baik dan bertanggung jawab."
Mencetak Pemilih yang Cerdas
Kepala MTsN 3 Kota Tasikmalaya, Drs. H. Dedi Supriadi, M.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini pada siswa. "Dengan mengikuti simulasi pemilu ini, siswa diharapkan dapat menjadi warga negara yang cerdas dan bertanggung jawab," ujarnya
Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menyelenggarakan kegiatan serupa. "Pembelajaran yang efektif tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melalui kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti ini," tambah Dedi
Dedi sampaikan tujuan kegiatan ini untuk mempelajari konsep demokrasi, melalui kegiatan ini Siswa diajak untuk memahami konsep demokrasi, hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta pentingnya berpartisipasi dalam proses demokrasi.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya memilih pemimpin yang baik dan bertanggung jawab,” ungkapnya.
Selain itu tujuan lainnya adalah untuk mengembangkan keterampilan sosial, Siswa dilatih untuk berinteraksi dengan orang lain, bekerja sama dalam tim, dan menyelesaikan masalah secara demokratis juga untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab.
“Siswa diajarkan untuk bertanggung jawab atas pilihan yang mereka buat, mereka belajar konsekuensi atas sebuah pilihan,” ungkapnya.
Kontributor : Yeni / Henhen